PENDAHULUAN
Manusia telah dikaruniai akal pikiran oleh Allah SWT, maka diwajibkan kepada manusia untuk menuntut ilmu dan mencari suatu kebenaran. Sesuai dengan firman Allah yang terdapat pada Al-Qur'an surat Al-Mujaadilah ayat 11 bahwa Allah akan meninggikan orang yang memperoleh ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujaadilah (58): 11)
Mencari kebenaran adalah mencari sesuatu yang dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya, dan dapat diterima dengan akal sehat. Islam sebagai agama terakhir yang diturunkan oleh Allah merupakan agama yang paling sempurna dan pilihan yang benar bagi manusia untuk menjadikannya sebagai pedoman hidup. Selanjutnya akan dibahas mengenai kebenaran Islam yang memiliki konsep ketuhanan yang sempurna yaitu hanya mengakui adanya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Mutlak, Maha Segalanya.
MENCARI KEBENARAN
Sebagai seorang muslim kadang kita merasa bingung atau tidak mempunyai argumen yang tepat untuk menjawab sebuah pertanyaan yang sederhana yaitu “Mengapa Anda memilih islam?”. Kita hanya terpaku pada jawaban-jawaban yang umum dan kurang kuat untuk menyatakan bahwa Islam merupakan pilihan yang benar, seperti karena faktor keturunan (orang tuanya islam anaknya juga Islam), karena Islam merupakan ajaran atau agama yang paling sempurna, karena Islam itu bagus dan lain-lain. Namun, jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut adalah karena Islam memiliki konsep ketuhanan yang paling benar diantara konsep ketuhanan agama lain.
Sebelum membandingkan mengenai konsep ketuhanan Islam dengan agama lainnya, terlebih dahulu kita harus mengenal siapakah Tuhan dan apakah kita yakin dengan kebenaran Tuhan. Karena hal yang paling pokok dalam agama adalah Tuhan.
Terdapat beberapa pendapat atau pemikiran barat yang berusaha melemahkan kebenaran adanya Tuhan, diantaranya adalah Immanuel Kant: “Sesuatu itu ada karena bisa ditangkap oleh panca indra”. Sebagai seorang mu’min tentunya kita tidak akan setuju dengan pendapat tersebut, dapat dicontohkan dengan adanya ruh. Setiap orang percaya akan adanya nyawa atau ruh padahal tidak dapat dirasakan dan dilihat. Dengan demikian tidak semua sesuatu itu ada dapat ditangkap oleh panca indra. Maka pendapat Immanuel Kant tersebut tidak benar.
Pendapat yang lainnya menurut Rene Descartes: “Sesuatu itu ada karena kita berfikir”. Pendapt ini sangatlah salah karena berfikir itu bukanlah menciptakan tetapi mengubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, menyamakan sesuatu yang sama, dan membedakan yang beda. Seandainya berfikir memang dapat menciptakan sesuatu, coba saja kita berfikir tentang diri kita sendiri lalu ciptakan disamping kita, tentunya tidak bisa. Dengan begitu seperti halnya pendapat Immanuel Kant, pendapat Rene Dercastes pun tidak dapat dipertahankan.Dengan terbantahkannya beberapa pendapat diatas maka jelas kita harus yakin akan kebenaran adanya Tuhan.
Pada dasarnya fitrah seorang manusia cenderung mencari kebenaran, namun saat mencapai dewasa faktor orang tua dan lingkungan telah mengubahnya menjadi lupa dan kafir. Allah menerangkan dalam Al-Qu’an surat Al-Araf ayat 172 bahwa saat usia 120 hari dalam kandungan kita telah menyatakan kesaksian bahwa Allah SWT adalah Tuhan kita.
Artinya: “dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS. Al-Araf (7):172)
Dalam menentukan suatu kebenaran tentunya tidak dapat sembarangan atau sekehendak sendiri. Kebenaran yang benar-benar haq harus dapat dipertanggung-jawabkan. Terdapat beberapa prinsip mencari kebenaran, antara lain:
- Sesuai dengan realita atau dapat dibuktikan.
- Sadar bahwa idenya tidak sempurna.
- Tidak terpengaruh dengan popularitas orang.
- Kritis terhadap ajaran-ajaran tendahulu.
- Kebenaran hakiki adalah dari-Nya (wahyu).
- Objektif/realitas, suatu kebenaran harus benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada.
- Logis, kebenaran harus masuk akal atau dapat diterima dengan akal sehat.
- Sistematis, suatu kebenaran harus tersusun dari awal sampai akhir (tertib), tidak terbolak-balik.
- Setelah melalui proses pencarian suatu kebenaran dengan prinsip-prinsip dan metode tersebut, maka kita akan mendapatkan sebuah kebenaran adanya Tuhan.
- Absolute : Maha Mutlak, Maha Kuasa, Maha Segalanya
- Distance : Tidak ada yang menyamai kekuasaan.
- Unique : Satu-satunya, Maha Esa.
Perbandingan konsep Tuhan agama-agama
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap agama memiliki konsep ketuhanan masing-masing. Nasrani dengan trinitas, mengakui adanya Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Hindu mempunyai adanya tiga dewa utama (trimurti) yaitu Dewa Siwa, Brahma, dan Wisnu. Dan Budha pada awalnya tidak mempunyai konsep ketuhanan, namun kemudian mengangkat Sidartha Gautama (Budha) menjadi Tuhan. Sedangkan Islam tentunya memiliki konsep ketuhanan monoteisme dengan Tuhan yang jelas yakni Allah SWT. Dalam Al-Qur'an surat At-Thaha ayat 14 Tuhan berkenan memperkenalkan dirinya.
Artinya: “Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.” (QS.At-Thaha (20): 14)
Kemudian Allah juga memperkenalkan karakter-Nya dalam surat Al-Ikhlas ayat 1-4.
Artinya: (1) Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. (2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, (4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas (112): 1-4)
Sebagai konsekuensi setelah kita mengenal Allah, maka harus tercipta rasa cinta yang sangat besar kepada Allah sebagai Tuhan yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya termasuk manusia yang dijadikan khalifah di muka bumi.
Artinya: “dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al-Baqarah (2): 165)Namun adakalanya manusia ingkar terhadap Allah dengan membuat dan menyembah tandingan-tandingan Allah, sehingga menjadikan lupa akan kodratnya sebagai makhluk yang sudah semestinya hanya menyembah Sang Pencipta
Artinya: “Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah (9): 24)
PENUTUP
Dari uraian pada pembahasan maka dapat diambil kesimpulan Islam merupakan agama wahyu yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mencari suatu kebenaran dalam hal kebenaran yang haq yaitu agama dapat diketahui dengan membandingkan konsep-konsep ketuhanan yang dimliliki oleh setiap agam. Dari sekian agama yang terdapat di dunia pada saat ini hanya Islam lah yang mempunyai konsepp ketuhanan yang benar yang dapat diterima oleh akal dan memenuhi karakteristik tuhan yaitu absolute, distance, unique. Dalam Al-Qur'an Allah telah memperkenalkan diri-Nya dan bahwa Dia-lah Tuhan semesta alam satu-satunya yang patut untuk disembah dan dipuja.
Hal yang paling penting dari hasil kajian Islam kali ini adalah “Karena konsep ketuhanan Islam benar maka Islam adalah agama yang paling benar.”
Tulisan ini merupakan review dari Kajian Islam di Masjid Nurul Ulum, Kampus UNSOED dengan pembicara Ir. H. Moh. Nuskhi, Z. K. MSi.
Year 2007
jangan egois,
ReplyDeleteseumpama budha itu tuhannya gautama, dan islam itu allah trus apa bedanya?
anda mengklaim juga kan klo tuhan anda allah dengan alasan quran.
saya lebih suka berketuhanan yang maha esa dari pada mengimport agama luar, anda ngk pede dengan ketuhanan asli di Indonesia?
piss
regard
redland
tidak egois,,,,
ReplyDeleteitu kenyataan ,,,, agama yg lain tdk sesuai dengan karakteristik ketuhanan,,,,
itu bedanya !!!
tiada tuhan selain Allah,,,dengan alasan Quran ya,, itulah fungsi kitab suci,,,sebagai pedoman umat Islam,,, dan bisa diterima oleh manusia yang berakal sehat,,,
ketuhanan asli di Indonesia justru tuhannya Allah Azza Wa Jalla,,, selain Allah itu namanya makhluk...